Penyamakan adalah suatu rentetan pengerjaan pada kulit dengan zat-zat atau bahan-bahan penyamak sehingga kulit yang semula labil terhadap pengruh kimia, fisis, dan biologis menjadi stabil pada tingkat tertentu
Secara Garis Besar Bahan Penyamak:
1. Organik
- nabati
- syntetis
- lemak
- aldehyd
2. Anorganik (mineral)
- crom
- alumunium
- ferum
- zingkum
Secara Praktis Bahan Penyamak dibagi:
1. Nabati
2. Syntetis
3. Aldehyde dan Minyak
4. Mineral
Nabati: substansi yang terdapat didalam bahan penyamak yang mempunyai daya dapat merubah kulit mentah menjadi kulit samak
- Tidak dipikel
- Cotoh: kulit sol, splitidico, pakaian kuda, kulit teknis, dan kulit lapis
- Tumbuhan Penghasil: - Mimosa,eik, mangrove dan frichten bark
- Quehrancho, kastanin kayu
- Valonen, trillc, divi-divi, algorabilia, myrobalam buah
- Sumak, gambir daun
- Produksi Dunia: - Quebracho 38%
- Mimosa 16%
- Kastanin 10%
- Eik 6%
- Mirobalan 5%
- Valonea, trillo, fitchen 4%
- Gambir 3%
- Lainnya 18%
- Mangrove: - Rhizophora Mucornata, Rhizophora Conlugata
- kadar zat penyamak 24 - 40%
- warna terlalu merah gelap, hasil samak tidak berisi
- Quebarcho: - Quebarcho lorentzi ekstraksi kayu
- Gambir: - Uncaria Gambir ekstrak daun dan ranting
- Sifat umum: - berat molekul tinggi, kompleks, gugus hydroksil phenolis
- rasa astringen (sepat)
- membentuk endapan dgn larutan garam berat
- endapat dgn gelatin
- warna biru tua
- bereaksi asam COOH
- Procter & Stenhouse, membagi penyamak nabati pada 180 – 200 0C:
- Pyrogallol C6H3(OH)3
- Pyrocatechin C6H4(OH)2
- Freudorberg, membagi atas sifat zat penyamak:
- zat penyamak dapat terhidrolisis asan fenol
- zat penyamak terkondensasi ekstrak katechine
- Teori penyamakan nabati:
1. reaksi antara –NH3+ dari kulit dengan anion zat penyamak perlu kondisi asam
2. pengikatan semi polar
3. reaksi fisik adsorbsi zat penyamak oleh serat kulit
- Metode penyamakan nabati:
a. Metoda lama:
1. Farbengang pencelupan awal pada 6 – 8 bak 12-16 hr
2. Versenk pencelupan dalam zat penyamak 30Be 1 mg
3. Versatz (penjenuhan) sama dg versenk 4-6 bln
b. Metode dipercepat
1. Farbengang dan versenk sama
2. diputar pada tong 6 – 8 rpm selama 3 hari, pada cairan zat penyamak 12 -16 Be.
c. Metoda cepat
1. langsung menggunakan tong putar 4 – 8 rpm selama 5-7 hari pada larutan penyamak 8 -15 Be
Syntetis: bahan penyamaknya hasil syntetis Neradol D dari Stiasny 1911
- Penggolongan secara umum:
- Syntesis alifatis derivat paraffin sulfonat, alcohol, lemak
- Syntesis aromatis phenolis, non phenolis, bensol, kresol, katachin, aniline, nitrobensol
- Penggolongan secara praktis:
- zat penyamak pembantu tidak punya daya menyamak memperbaiki proses penyamakan asam-asam sulfon
- zat penyamak pengganti menggantikan zat penyamak resin syntesis
- zat penyamak kombinasi sebagai pembantu atau pengganti basyntan, tanigan, irgatan
Minyak/Lemak: dapat menyamak trygliserida tak jenuh angka yodium 120-160
- Teori pengikatan minyak pada kulit:
- Knap lemak diserap kulit kemudian oksidasi asam oxy berikatan dengan kulit
- Fahrian, oksidasi ikatan rangkap 2 atom O peroksida O-O bereaksi dengan gugus amino dari kolagen
- Mathur hydrolisa triglyserida lemaknya terpisah asam oxy yg berikatan dengan kolagen
Aldehyd: hanya untuk kombinasi terutama pada kulit suede.
- Reaksi pengikatan:
1. pengikatan methyloamine
2. pengikatan methylol pada rantai peptida
Mineral: sebagai bahan penyamak utama logam dapat membentuk molekul besar yang mempunyai daya menyamak kulit krom, alumunium, ferum, cobalt, ziroonium
- Kimia krom : - valensi 2,3,4,5,6,7
- masking sisa asam dalam molekul komplek reaktifitas berkurang baik untuk permulaan penyamakan
- hydrolisa krom oleh air (Cr……H2O) (Cr….OH)- + N+
- agregasi olation (pengikatan molekul yang sama menjadi lebih besar dengan menghasilkan air) Polymerisasi (pengikatan molekul yang sama menjadi lebih besar tanpa mengeluarkan air) daya menyamak
- basisitas perbandingan antara valensi OH dan valensi Cr Cr +++ 0%; Cr(OH)++Cl2 33,33%; Cr(OH)2+Cl 66,66%; Cr(OH)3 100%.
- Teori Penyamakan krom
- Teori Knap pengendapan krom pada serat-serat kulit
- Teori Thomas, Kelly, Wilason (teori ionogen) ikatan zat penyamak pada kolagen terjadi oleh ion-ion sehingga terbentuk garam
-Teori Stiasny (teori koordinasi kompleks) ada ikatan coordinatif antara krom kompleks dan kolagen
- Teori Gustavson (teori zwiter ion) mula-mula terjadi ikatan antara kation kompleks dengan kolagen kemudian terjadi ikatan koordinatif antara gugus peptide dari kolagen dengan kompleks krom
- Prosedur penyamakan krom
- dilakukan pada drum berputar, haspel, bak aduk Bantu penyerapan zat penyamak
- Kulit dimasukan dalam drum putar
- Air 70% dari berat bloten + garam 2% putar 5 menit
- masukan krom, putar 2 jam
- tambahkan Na2CO3 9% dari jumlah krom, 4 X 15’ basisitas naik, putar 3 jam pH 4,5
- kematangan penyamakan uji didih ambil sepotong kulit, ukur dengan sedikit tarikan, masukan dalam air mendidih 10’, ukur kembali kalau berkerut penyamakan belum baik
Entri Populer
-
4.1. PENDAHULUAN Protein adalah merupakan molekul yang berukuran besar, komplek dan mempunyai banyak variasi. Protein merupakan su...
-
4.1. PENDAHULUAN Protein adalah merupakan molekul yang berukuran besar, komplek dan mempunyai banyak variasi. Protein merupakan sumber...
-
Kawin silang (crossbreeding) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak secara cepat. Melalui cara ini, telah dih...
-
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan...
-
PENDAHULUAN Segala puji bagi Tuhan yang telah melimpahkan kenikmatan sehingga kami dapat menyelesaikan acara praktikum Ilmu ternak Potong...
-
Cara membuat keju : 1.1 Bahan : - Air susu penuh atau skim milk - Na Cl - rennet - Starter, digunakan streptococcus lactis atau S -...
-
Garam natrium sulfide yang dihasilkan biasanya tidak murni sebagai Na2S, tetapitercampur dengan Na2S2O3 dan Na2SO3 yang juga merupakan reduk...
-
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Hijauan Makanan Ternak (HMT) merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat diperlukan dan bes...
-
Telah diketahui bahwa pakan nabati dari bijian dan limbah industrinya sering dipergunakan sebagai sumber protein dalam ransum ternak. Pakan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar