Tinggi rendahnua produksi jagung tergantung pada tipe jagung yang dipakai, pemupukan serta cuaca. Jagung merupakan pakan yang sangat baik untuk ternak. Jagung sangat disukai ternak dan pemakaiannya dalam ransum ternak tidak ada pemabatasan, kecuali untuk ternak yang akan dipakai sebagai bibit. Pemakaian yang berlebihan untuk ternak ini dapat menyebabkan kelebihan lemak.
Jagung tidak mempunyai anti nutrisi atau sifat pencahar. Walaupun demikian pemakaian dalam ransum ternak terutama untuk ternak bibit perlu dibatasi karena penggunaan jagung yang tinggi dapat mengakibatan sulitnya ternak untuk berproduksi. Disamping itu penggunaannya pada ternak muda yang akan dipakai bibit perlu dibatasi karena selain tidak ekonomis bila dipergunakan tinggi dalam ransum juga karena penggunaan yang terlampau tinggi dapat menyulitkan ternak tersebut untuk berproduksi.
Secara kualitatif kualitas butiran biji jagung dapat diuji dengan menggunakan bulk density atau uji apung. Bulk density butiran jagung yang baik adalah 626,6 g/liter, sedangkan untuk jagung giling yang baik berkisar antara 701,8-722,9 g/liter. Makin banyak jagunf yang mengapung berarti makin banyak jagungyang rusak. Selain itu uji organoleptik seperti tekstur, rasa, warna dan bau dapat dipakai untuk mengetahui kualitas jagung yang baik.
Jagung merupakan butiran yang mempunyai total nutrient tercerna (TDN) dan net energy (NE) yang tinggi. Kandungan TDN yang tinggi (81,9%) adalah karena : (1) jagung sangat kaya akan bahan ekstrak tanpa nitrogen (Beta-N) yang hampir semuanya pati, (2) jagung mengandung lemak yang tinggi dibandingkan semua butiran kecuali oat, (3) jagung mengandung sangat rendah serat kasar, oleh karena itu mudah dicerna. Kandungan protein jagung rendah dan defisiensi asam amino lisin. Dari butiran yang ada, hanya jagung kuning yang mengandung karoten. Kandungan karoten akan menurun dan atau hilang selama penyimpanan.
Bahan kering dari jagung sebesar 88,0% dengan kadar abu sebesar 2,41%. Jumlah lemak kasar yang dimiliki oleh jagung sebesar 5,89% sedangkan jumlah protein kasarnya sebanyak 10,82%. Kandungan mineral Ca dan P jagung secara berturut-turut adalah sebesar 0.05% dan 0,31%. Kandungan serat kasar jagung hanya sebesar 3,37% sehingga bahan pakan ini memiliki nilai kecernaan yang tinggi dibanding bahan lainnya.
Entri Populer
-
4.1. PENDAHULUAN Protein adalah merupakan molekul yang berukuran besar, komplek dan mempunyai banyak variasi. Protein merupakan su...
-
4.1. PENDAHULUAN Protein adalah merupakan molekul yang berukuran besar, komplek dan mempunyai banyak variasi. Protein merupakan sumber...
-
Kawin silang (crossbreeding) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak secara cepat. Melalui cara ini, telah dih...
-
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan...
-
PENDAHULUAN Segala puji bagi Tuhan yang telah melimpahkan kenikmatan sehingga kami dapat menyelesaikan acara praktikum Ilmu ternak Potong...
-
Cara membuat keju : 1.1 Bahan : - Air susu penuh atau skim milk - Na Cl - rennet - Starter, digunakan streptococcus lactis atau S -...
-
Garam natrium sulfide yang dihasilkan biasanya tidak murni sebagai Na2S, tetapitercampur dengan Na2S2O3 dan Na2SO3 yang juga merupakan reduk...
-
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Hijauan Makanan Ternak (HMT) merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat diperlukan dan bes...
-
Telah diketahui bahwa pakan nabati dari bijian dan limbah industrinya sering dipergunakan sebagai sumber protein dalam ransum ternak. Pakan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar