Kawin silang (crossbreeding) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak secara cepat. Melalui cara ini, telah dihasilkan kambing unggul Boerka, hasil persilangan pejantan Boer (tipe pedaging) dengan induk kambing Kacang (tipe prolifik, beranak banyak). Kambing hasil silangan ini lebih unggul dibanding kambing lokal, yaitu, pertumbuhannya cepat dan bobot tubuhnya lebih besar. Daya adaptasi terhadap lingkungan tropik-basah pun sangat baik.
Kambing Boerka rata-rata meliliki bobot lahir 42% lebih berat dibanding kambing kacang. Bobot lahir anak jantan kambing Boerka cenderung lebih tinggi dibanding anak betina. Sejak disapih (umur 3 bulan) hingga dewasa (> 18 bulan), bobot tubuh kambing Boerka jantan rata-rata lebih tinggi 36-45% dibanding kambing Kacang, sedangkan Boerka betina lebih tinggi 26-40%. Pada umur 12-18 bulan, kambing Boerka jantan mencapai bobot tubuh 26-36 kg atau memenuhi persyaratan ekspor. Dengan demikian, kambing Boerka berpotensi dikembangkan secara komersial untuk tujuan ekspor.
Tingkat pertumbuhan anak kambing Boerka prasapih rata-rata 118 g/hari, jauh lebih tinggi dibanding anak kambing Kacang yang hanya 52-70 g/hari. Laju pertumbuhan kambing Boerka selama pasca sapih juga lebih tinggi dibanding kambing Kacang. Pada umur 3-6 bulan, misalnya, laju pertumbuhan kambing Boerka lebih tinggi rata-rata 42% dibanding kambing Kacang. Laju pertumbuhan yang lebih tinggi memungkinkan kambing Boerka mencapai bobot potong pada umur yang lebih muda.
Karkas kambing Boerka lebih baik dibanding kambing Kacang, namun kandungan nutrisi maupun sifat fisik relatif sama. Mutu karkas kambing Boerka termasuk mutu I, sama dengan kambing Kacang. Daging agak lembap, tekstur lembut dan kompak, warna merah khas daging, lemak panggul tebal, dan bau spesifik. Dengan karakteristik seperti itu, daging kambing Boerka akan diterima konsumen seperti halnya daging kambing Kacang.
Untuk mempercepat produksi dan penyebarluasan kambing Boerka, Loka Penelitian Kambing Potong membina kerja sama dengan pihak lain. Saat ini kerja sama dijalin dengan Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara untuk jangka waktu 5 tahun. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan kambing Boerka dapat memenuhi permintaan daging terutama di Sumatera Utara.
Entri Populer
-
4.1. PENDAHULUAN Protein adalah merupakan molekul yang berukuran besar, komplek dan mempunyai banyak variasi. Protein merupakan su...
-
4.1. PENDAHULUAN Protein adalah merupakan molekul yang berukuran besar, komplek dan mempunyai banyak variasi. Protein merupakan sumber...
-
Kawin silang (crossbreeding) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak secara cepat. Melalui cara ini, telah dih...
-
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan...
-
PENDAHULUAN Segala puji bagi Tuhan yang telah melimpahkan kenikmatan sehingga kami dapat menyelesaikan acara praktikum Ilmu ternak Potong...
-
Cara membuat keju : 1.1 Bahan : - Air susu penuh atau skim milk - Na Cl - rennet - Starter, digunakan streptococcus lactis atau S -...
-
Garam natrium sulfide yang dihasilkan biasanya tidak murni sebagai Na2S, tetapitercampur dengan Na2S2O3 dan Na2SO3 yang juga merupakan reduk...
-
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Hijauan Makanan Ternak (HMT) merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat diperlukan dan bes...
-
Telah diketahui bahwa pakan nabati dari bijian dan limbah industrinya sering dipergunakan sebagai sumber protein dalam ransum ternak. Pakan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar