Entri Populer

Senin, 28 Februari 2011

kerbau perah

Kerbau Perah ?
:: Halaman ini telah dibuka 43 kali ::

Belum banyak informasi tentang penggunaan susu kerbau sebagai bahan pangan untuk melengkapi susu sapi yang selama ini telah ada. Di beberapa daerah susu kerbau dibuat menjadi mentega dan minyak samin, di Sumatera Utara susu kerbau fermentasi disebut dali dan di sumatera barat dikenal dengan nama dadih. Jika kita berkunjung ke daerah sumatera barat disekitar jam gadang bukit tinggi banyak kita temui pedagang es campur es campur dengan Resep khusus yang menggunakan dadih ini. Di Jepang, kini telah dipasarkan yogurt berlabel Yogurt Dadihi (dalam huruf katakana, Jepang) karena inokulum yogurt tersebut adalah bakteri asam laktat yang berasal dari dadih serta terbukti bersifat probiotik.

Bagaimana dengan Banten?? Selain sebagai sumber tenaga dalam hal menggarap sawah dan kotorannya sebagai pupuk kandang serta dagingnya sebagai sumber protein hewani belum ada manfaat lainnya yang kita manfaatkan dari hewan ini. Padahal menurut data BPS 2009 populasi kerbau di Banten lumayan besar (mencapai 162.372 ekor), dengan populasi terbesar di kabupaten lebak (58434 ekor). Jika diasumsikan bahwa dari seluruh populasi kerbau lumpur pada tahun 2009 tersebut 35% adalah betina dewasa dan 30% dari seluruh betina tersebut menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari, maka produksi susu kerbau di Banten bisa mencapai lebih dari 25,57 ribu liter setiap harinya. Dengan demikian potensi susu yang dapat dihasilkan setiap tahun sekitar 9,3 juta liter.

Memang produksi susu kerbau tidak sebanyak sapi, namun secara kualitas susu kerbau lebih baik bila dibandingkan susu sapi (Bahri & Talib, 2007). Produksi susu selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk manajemen pemeliharaannya. Kerbau Sungai spesies Kerbau Murah mempunyai kemampuan produksi susu yang lebih baik dari Kerbau Lumpur, namun lama laktasi kedua jenis kerbau tidak jauh berbeda.

Tabel 1. Produksi susu pada Kerbau Lumpur, Kerbau Sungai dan Crossbred (persilangan)Kriteria    Kerbau Lumpur    Kerbau Sungai    Crossbred
Laju pertumbuhan gudel (kg per hari)    0,4 – 0,8    0,4 – 0,7    0,4 – 0,7
Lama laktasi (hari)    236 – 277    240 – 300    236- 277
Produksi susu per hari (liter)    1,0 – 2,5    4 – 15    3 – 4


Sumber : Thac dan Vuc (1979); Khajarern dan Khajarern (1990); Thu, Dong, Quaq dan Hon (1993); Sanh, Preston dan Ly (1997); Thu, Pearson dan Preston (1996); Gongzhen (1995) dan Puslitbang Peternakan (2008) dalam Bahri dan Talib (2007).

Tabel 2. Perbandingan kualitas susu kerbau dan sapiTernak    Total Solid    Fat    Protein    Laktosa
Kerbau Sungai    17,96    7,45    4,36    4,83
Kerbau Lumpur    18,34    8,95    4,18    4,78
Sapi Hotstein    12,50    3,60    3,25    4,60
Sapi Zebu    12,45    4,97    3,18    4,59


Sumber : Bahri dan Talib (2007).

Menurut Hasinah & Handiwirawan (2007) Kandungan kolesterol susu kerbau 43% lebih rendah dari susu sapi, sedangkan kadar kalsiumnya 65% lebih tinggi dari susu sapi. Untuk membuat 1 kg keju dibutuhkan 8 kg susu sapi, tetapi dengan susu kerbau cukup 5 kg saja, untuk membuat 1 kg mentega dari susu sapi dibutuhkan 14 kg, sedangkan dengan susu kerbau hanya membutuhkan 10 kg. Di pasaran internasional nilai susu kerbau lebih mahal dari susu sapi. Harga susu kerbau bisa mencapai 1,88 kali lebih mahal dari susu sapi. Dengan kata lain, secara komersial, pemasaran susu kerbau merupakan potensi yang tidak dapat diabaikan.


Umumnya Usaha ternak kerbau masih dilakukan secara perorangan, dengan tingkat kepemelikan rata-rata 2-3 ekor per kepala keluarga. Karena itu pemasaran susu kerbau dalam bentuk aslinya relatif kurang menguntungkan karena susu tidak dapat bertahan lama. Di samping itu, untuk menjangkau skala industri produksi susu kerbau tersebut masih belum memadai sehingga solusi yang paling efektif adalah dengan mengolah susu kerbau menjadi produk olahan seperti yogurt yang bisa bertahan lebih lama dan dapat diproduksi secara sederhana pada skala rumahtangga.

Melihat Potensi dan keungulan tersebut Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai tembah petaternak kerbau adalah pemanfaatan susu kerbau sebagai salah satu komoditi yang dapat menghasilkan nilai ekonomi. Selama ini usaha peternakan kerbau di provinsi Banten masih bersifat gembala. Unsur pemeliharaan kandang dan kebutuhan nutrisi ternak sama sekali belum menjadi perhatian. Hendaknya ke depan dilakukan revitalisasi usaha ternak kerbau ini melalui peningkatan pengetahuan peternak tentang manajemen kandang yang baik (higienitas kandang), Pemberian nutrisi yang tepat, Pemilihan induk yang baik, serta usaha pemanfaataan susu kerbau beserta aspek ekonomisnya. Untuk stake holder terkait upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan membentuk wadah berupa koperasi atau semacamnya agar setelah peternak mempunyai kemampuan untuk menyediakan susu kerbau beserta olahannya dalam bentuk yoghurt mereka tidak bingung lagi harus menjual kemana. Mungkin keberhasilan usaha pemenfaatan susu sapi seperti di daerah pangalengan Jawa Barat bisa di adopsi untuk ternak kerbau ini.

(Diolah dari berbagai sumber/ oki)

1 komentar: